Ada kerinduan yang terpendam dalam hati ini untuk bisa kembali menghabiskan hari-hari di Kota ini. kenangan-kenangan itu terukirkan dalam secarik perjalanan hidup disini, yang terbungkus oleh jutaan peristiwa. aku terbuai oleh Kemanjaan Kota ini, pesona suasana yang hijau yang membuat ku ingin selalu berteduh dari panasnya mentari, dinginnya tetesan embun pagi dan udara yang sejuk yang membuatku selalu bebas untuk bernafas, bahkan langitpun tak bosan menyirami pohon-pohon di kota ini setiap saat. tak terlupakan pemandangan mobil-mobil angkutan umum berwarna hijau yang turut menghiasi kota. ku telah jelajahi tempat lain di luar kota ini, namun tak ada yang ku temui suasana seperti disini. Kota ini sungguh unik, dimana sebuah taman berada ditengah-tengah kota, ya namanya "Kebun Raya". kebun yang menjadi salah satu icon di kota ini yang menyimpan berjuta ragam tanaman dan pepohonan. Ratusan rusa pun hidup ditengah kota, menjadi dayang-dayang istana bogor, yang bertebar diatas rumput hijau, lari kesana kemari, dan tak jarang pejalan kaki yang berjalan di pinggir trotoar menyempatkan waktunya untuk memberi makan rusa-rusa tersebut, sambil menikmati lukisan alam yang indah berupa gunung berpuncak 4 yang menjadi salah satu simbol kota bogor, yaitu gunung salak.
Gambar 1 Istana Bogor
"Bogor Kota Hujan" ya itulah julukan kota seribu angkot ini, hujan disini memang hampir terjadi setiap hari, dan waktunya pun tak dapat di prediksi, entah itu pagi, siang, atau malam. bahkan sebuah anekdot sederhana pun menagatakan. "kenapa bogor sering hujan? jawabannya adalah karena bogor punya kebun raya. kalo bogor ga ujan siapa yang mau nyiramin kebun raya seluas itu? hehe".
Lama rasanya ku tak merasakan suasana seperti ini lagi disini, saat ku kembali meski banyak perubahan dari tampilan bangunan-bangunan disini, ternyata suasana disini tak banyak yang berubah dan masih seperti yang dulu. setiap sudut tempat-tempat disini masih menyapaku dengan hangat. aku teringat ketika dulu sering dibawa ke taman yang didalamnya ada rumah-rumah yang berbentuk bermacam-macam topi, hingga kini taman itu masih berdiri dengan nama yang tak berubah "Taman Topi", keadaan yang tak berubah banyak dengan ciri khasnya sebuah patung pahlawan nasional "Kapten Muslihat" ditengah kolam.
Gambar 2 Taman Topi
Suasana sore hari yang kurindukan, dimana para penjaja makanan mulai menggelar gerobak dengan lampu-lampu neonnya. martabak manis, martabak telor, sate ayam, bubur ayam, doclang, mpek-mpek, mie goreng, jamu, gorengan, dll. semua tinggal dipilih disepanjang jalan Jembatan Merah.
Beriringan dengan redanya hujan disore hari ini, ku lepaskan juga semua rasa resah, gelisah, dan gundah dalam hati ini untuk menyusun kembali mimpi-mimpi di kota ini. ku lihat semburan jingga mulai terpnacar dilangit barat, dengan sentuhan pelangi indah yang menyempurnakan perasaan bahagia ini untuk merasakan hangatnya berkumpul bersama keluarga di Kota ini,
BOGOR,, kau tempat ku pergi dan kembali..
Comments